My Way: December 2016

Waspada Kuas Dan Sikat Gigi Dari Bulu Babi

Info 10:17 PM

Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak pernah lepas dari penggunaan sikat ataupun kuas, mulai sikat gigi, kuas make-up, kuas untuk cat, kuas untuk memasak, dan masih banyak kegunaan lainnya. Kuas-kuas dan sikat gigi tersebut sebagian besar terbuat dari bulu. Yang perlu kita waspadai adalah adanya kuas dan sikat gigi dari bulu babi. Terakhir kemarin muncul berita bahwa tulisan bristle pada kemasan sikat gigi atau kuas menunjukkan bahwa produk tersebut terbuat dari bulu babi. Betul tidak ya? Yuk kita pelajari.

Kuas terdapat dua jenis, yaitu kuas alami dan juga kuas sintetis. Kuas alami terbuat dari bulu hewan, sedangkan kuas sintetis terbuat dari bahan plastik. Kuas alami lebih banyak diminati terutama untuk alat kosmetik, karena bahannya lebih lembut dibanding kuas sintetis.

Istilah bristle sebenarnya tidak selalu berarti bulu babi, arti sebenarnya adalah bulu. Bulu yang dimaksud bisa termasuk rambut, serat yang kaku, maka secara istilah akan disebut sebagai bristle. Rambut, jenggot yang kaku, bisa dikategorikan juga sebagai bristle. Contoh yang lain adalah ijuk atau daun pinus yang kaku pun bisa disebut sebagai bristle.

Dalam dunia industri bristle memang digunakan sebagai bahan pembuat kuas atau sikat (brush) termasuk sikat gigi (toothbrush). Bristle dimaksud bisa bersumber dari bulu hewan atau serat tanaman atau serat sintetik seperti nylon dan silikon. Bulu hewan yang digunakan bisa bersumber dari babi, kambing, kuda, atau unta. Serat tanaman yang pernah juga digunakan sebagai bahan kuas atau sikat adalah ijuk. Nylon pun serat sintetik yang jamak digunakan untuk bahan kuas, sikat atau pun sikat gigi.

Bahan apapun yang berasal dari babi adalah haram sekaligus najis, baik dalam bentuk kering ataupun basah. Ditambah lagi selain keharaman zatnya, MUI sudah memfatwakan apapun yang berasal dari babi haram untuk pemanfaatannya (al-intifa’) termasuk bulunya.

Berikut tips untuk mengenali kuas dan sikat gigi bulu babi;

Kuas dengan bulu alami seperti bulu babi jika dibakar akan menimbulkan bau yang khas binatang, atau seperti bau rambut atau tanduk yang terbakar.
Kuas bulu babi biasanya berwarna putih.
Kenali bahan pembuatannya pada kemasan produknya jika ada.

Sumber : www.halalmui.org dan www.panduanhidupsehat.com

Teflon Berlabel Halal

Info 10:40 PM

Kabar gembira untuk kita sebagai umat muslim, ternyata kini tidak hanya produk makanan dan minuman saja yang halal. Produk lain seperti teflon pun ternyata ada yang sudah berlabel halal. Bahkan teflon berlabel halal ini diklaim sebagai produk alat memasak anti lengket halal pertama di dunia. Produk tersebut sudah sangat familiar dengan masyarakat Indonesia yaitu MAXIM.

John Welli sebagai Branch Manager PT Maxim Houseware Indonesia, seperti yang di lansir oleh www.liputan6.com mengemukakan bahwa "Berdasarkan tren pola hidup sehat yang tengah berkembang di masyarakat Indonesia, akhirnya kami tergerak untuk membuat membuat piranti masak Maxim Teflon. Tak perlu khawatir, karena Maxim ini sudah terdaftar dalam Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 24 Desember 2013," John pun menambahkan "Piranti masak Maxim Teflon merupakan piranti masak anti lengket halal pertama dan satu-satunya di dunia. Hal ini merupakan bukti komitmen kami untuk memberikan kenyamanan saat memasak pada konsumen kami. Dengan teflon ini, kami juga mengajak para ibu untuk tetap gemar memasak untuk keluarganya ditengah maraknya perkembangan restoran makanan cepat saji seperti saat ini," ujarnya.

Kayanya kita perlu belajar lagi nih, kenapa dengan alat memasak seperti teflon ini juga dibutuhkan pengkajian pembuatannya untuk mengetahui apakah halal atau tidak. Yuk kita tengok bahan-bahan pembuatnya.

Seperti yang pernah dijelaskan oleh penggerak HalalCorner, dalam twitternya menjelaskan titik kritis pada pembuatan sebuah teflon.

Titik kritis pada pembuatan teflon:

Pelapisan wajan besi atau seasoning dilakukan untuk mencegah peralatan yang terbuat dari besi, lengket dan berkarat.
Bahan utama pelapisan atau seasoning adalah minyak atau lemak padat.
Proses pelapisan ini adalah proses perubahan minyak atau lemak menjadi bentuk polimer akibat suhu tinggi dan membentuk lapisan tipis.
Pelapisan ini dilakukan berulang kali sampai akhirnya permukaan wajan hitam, licin dan mengkilat. Sehingga wajan akan tidak lengket dan membuat telur mata sapi yang sempurna.
Minyak atau lemak yang digunakan bisa dari nabati atau hewani. Lemak padat dari hewani bisa berasal dari lemak babi. Sedangkan minyak nabati biasanya dari minyak kelapa, kelapa sawit, kacang, jagung, kanola, zaitun dan flaxseed oil

Hhmmm jadi tahu kan sekarang, bahan-bahan pembuat teflon. Langsung tengok di dapur alat-alat masak kita sudah halal belum ya? Hehe Semoga semakin banyak produk-produk alat rumah tangga seperti alat memasak yang berlabel halal. Sehingga kegiatan memasak pun menjadi nyaman.

Tips mengecek produk halal

Tips 2:37 PM

Sebagai seorang muslim, diwajibkan atas kita untuk mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal. Hal ini mudah dilakukan jika kita membuatnya sendiri di rumah, karena kita mengetahui bahan-bahan yang kita gunakan. Meskipun demikian kita juga harus berhati-hati dengan bahan-bahan yang kita gunakan apakah sudah halal atau belum. Kekhawatiran yang lain adalah ketika kita berbelanja produk-produk makanan ataupun minuman di luar sana, karena mereka yang berlogo halal pun bisa jadi sudah melewati tanggal berlakunya. Untuk itu kita perlu berhati-hati dan waspada, dan untuk meyakinkan tentang kehalalan produk tersebut kita perlu mencari informasinya.

Alhamdulillah di Indonesia sudah ada lembaga yang mengawasi produk-produk halal di Indonesia. Lembaga itu adalah Majelis Ulama Indonesia (MUI). Lembaga ini berwenang mengeluarkan fatwa haram atau halal suatu barang ataupun juga kegiatan di Indonesia.

Berikut ini ada beberapa tips untuk mengecek produk halal, untuk menyakinkan produk yang anda beli baik makanan, minuman, atapun produk nonfood.

Tips untuk mengecek produk halal;

Mengecek melalui situs website resmi dari MUI. Lembaga MUI ini mempunyai situs website sendiri dengan alamat www.hahalmui.org Tentunya situs ini sangat bermanfaat dan sangat membantu untuk masyarakat Indonesia. Di sana terdapat berbagai macam informasi yang bisa didapat, salah satunya adalah untuk mencari produk-produk halal. Halalmui menyediakan halaman khusus untuk penggunanya mencari suatu produk apakah sudah tersertifikasi halal atau belum.
Mengecek melalui sms. Lembaga MUI juga menyediakan layanan tentang produk halal melalui sms. Masyarakat umum bisa menggunakannya format sms dengan ketik HALAL MERK kemudian kirim ke 98555
Mengecek melalui aplikasi. Anda juga bisa mengunduh aplikasi HALAL MUI melalui Blackberry Word, Google Store, dan juga App Store. Aplikasi ini bisa dipasang di smartphoneIuntuk memudahkan anda melihat produk-produk halal.
Mengecek label halal pada produk. Tentunya hal ini sangat mudah dilakukan, anda tinggal melihat pada kemasan produk. Jika sudah terdapat logo halal MUI, maka produk tersebut sudah halal.

Dari keempat cara mengecek produk halal tersebut di atas, anda akan mendapatkan informasi mengenai kehalalannya, nomor sertifikat, produsen, dan juga tanggal hingga berlakunya.

Untuk melihat kehalalan dari suatu produk dengan model kemasan mungkin anda mudah melakukannya, anda tinggal melihat logo halal pada kemasan produk. Tapi untuk produk makanan dari suatu gerai atau toko, seperti misalnya anda ingin membeli kue donut dari sebuah toko kue, ada baiknya anda mengeceknya terlebih dahulu melalui situs, aplikasi ataupun layanan sms. Sehingga anda yakin terhadap kehalalan dari makanan atau minuman yang anda beli.

Berhati-Hati Saat Jajan

Info 8:06 PM

Jajanan di jalanan atau yang lebih sering disebut food street memang sangat menggoda. Mulai dari mie ayam, bakso, siomay, batagor, cilok, cireng, bakwan kawi dan masih banyak lagi lainnya, yang mereka semua adalah jajanan khas dari daerah-daerah di Indonesia.

Hhhhmmmm pasti semua pernah mencobanya ya, tapi pernah sampai meniti belum, para penjual itu memakai saos dan kecap apa? Karena hampir semua jajanan itu menggunakan saos dan kecap. Sudah terjamin kehalalannya kah? Kalau untuk kecap sih hampir semua sudah berlabel halal, tapi kalau untuk saos masih meragukan.

Sayangnya para penjual jajanan itu tidak memikirkan standar BPOM dan kehalalan MUI. Mereka hanya berfikir bagaimana menekan uang produksi untuk menghasilkan laba yang banyak. Sehingga lebih memilih bahan-bahan yang murah untuk menekan uang modal mereka, tanpa memikirkan kualitas produksinya. Seperti saos yang dipakai para penjual cilok, saya pernah melihat ada plastik bungkus saos yang ternyata tidak ada label halalnya. Parahnya lagi mereka menuang saos itu pada botol plastik bekas. Sangat disayangkan bukan? Mulai saat itu, saat membeli biasanya saya tidak pakai saos dan kecap mereka. Coba anda periksa saat jajan mie ayam, biasanya mereka menyediakan botol kecap dan saos. Coba lihat pada botolnya apakah ada label halalnya? Kebanyakan saos dan kecap yang mereka pakai itu belum ada label halalnya.

Memang kenapa dengan saos dan kecap yang tidak berlabel halal? Ya karena di dalam bahannya terindikasi bahan yang tidak halal.

Berikut tips saat membeli jajanan di jalanan:

Tips pertama saat jajan di jalanan adalah membawa saos dan kecap sendiri. Memang merepotkan sih, tapi itu lebih membuat nyaman. Sekarang sudah banyak kemasan botol kecil untuk saos dan kecap, kemasan sachet kecil juga ada. Jadi tidak ada alasan kita untuk menempuh jalan yang lebih baik, apapun itu.
Tips kedua adalah membuatnya sendiri di rumah. Kita bisa mendapatkan bahan-bahannya yang lebih baik kualitasnya dan juga tentunya kehalalannya terjamin. Untuk resepnya, kini sudah banyak tersebar di media sosial berbagai macam resep jajanan seperti yang biasa dijual di jalanan.